<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20516250\x26blogName\x3dHASTO+ANGGORO\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://hastoanggoro.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://hastoanggoro.blogspot.com/\x26vt\x3d813154366030461087', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Review Maryamah Karpov

December 01, 2008



Spoiler Alert!!

Salut kepada Andrea Hirata yang telah berani membuat ending yang 'tak biasa'. Tidak ada yang namanya live happily ever after di Maryamah Karpov (MK). Sedikit mengecewakan memang, karena setelah hati kita diharu biru melalui Laskar Pelangi, dikocok perut lewat Sang Pemimpi dan dibakar semangat oleh Edensor, akhirnya dihempaskan oleh akhir cerita menyedihkan di halaman terakhir MK. Ironis juga sebenarnya, dimana di trilogi sebelumnya selalu bercerita tentang penaklukan mimpi-mimpi, pada akhirnya Ikal harus takluk oleh mimpi terbesarnya.

Terlepas dari ending, secara keseluruhan MK adalah karya yang paling absurd dari tetralogi Laskar Pelangi. Sampai separuh buku, saya sudah berani menyimpulkan sebagian besar dari cerita MK adalah fiksi. Dari segi realitas cerita, saya selalu melihat 3 buku sebelumnya sebagai sebuah hirarki, dimana Edensor berada di puncaknya. Namun di MK pengalaman Ikal bertemu lagi dengan Tuk Bayan Tula, menemukan A Ling dengan cara mengarungi laut terasa tidak riil di mata saya. Mungkin karena itulah di sampul buku ini diberi tambahan descriptor: sebuah novel. Hanya saja pernyataan penerbit di sampul belakang yang mengatakan tetralogi ini dikategorikan cultural literary non fiction membuat saya kembali bertanya-tanya.

Walaupun begitu, MK adalah karya yang lengkap. Membaca MK dapat membuat Anda bangga dan jengah dengan Indonesia, terharu lalu bahagia kemudian geli sekaligus sedih. Meskipun banyak kelucuan yang seakan dipaksakan. Saya tidak bisa tertawa lepas seperti saat adegan tarian Afrika Mahar.

Bagi Anda yang penasaran akan nasib Lintang, Mahar, Arai-Zakiah, anggota lain Laskar Pelangi dll, novel ini sangat-sangat direkomendasikan. Bagi yang cinta mati Laskar Pelangi-Sang Pemimpi-Edensor, jangan over expected.

  1. Blogger ndahdien said:

    bener mas... ini buku secara gamblang keliatan fiksinya. banyak yang pada kecewa dengan buku ini, tp bagi saya sih buku ini sangat menghibur.

    usaha Ikal untuk mewujudkan mimpi-mimpinya selalu berhasil dengan tekadnya yang kuat dan dukungan teman2nya, tapi terkadang impian yang sudah begitu dekat untuk diraih ternyata harus melayang.
    Pesan moral yg gw tangkep: terkadang setelah begitu banyak tenaga, pikiran, waktu dan biaya yang qt keluarkan untuk meraih mimpi-mimpi qt ada saja mimpi yang tidak bisa terwujud. It's hurt but u hv to face it!

  1. Anonymous Anonymous said:

    I am searching that type of article from many days ago. Many Thanks......

    Movers Packers Kolkata
    Packers and Movers in Kolkata
    Movers and Packers Kolkata
    Movers Packers Pune
    Packers and Movers Kolkata
    Packers Movers Kolkata
    Packers and Movers in Pune
    Movers and Packers Pune
    Packers Movers Pune
    Packers and Movers Pune
    Movers and Packers Bangalore
    Movers Packers Bangalore
    Packers and Movers in Bangalore
    Packers and Movers Bangalore
    Packers Movers Bangalore

  1. Anonymous Micronized Zirconium Sillicate said:

    thanks for sharig

leave a comment