<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d20516250\x26blogName\x3dHASTO+ANGGORO\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLACK\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://hastoanggoro.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://hastoanggoro.blogspot.com/\x26vt\x3d813154366030461087', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe", messageHandlersFilter: gapi.iframes.CROSS_ORIGIN_IFRAMES_FILTER, messageHandlers: { 'blogger-ping': function() {} } }); } }); </script>

Acts first, think later

January 16, 2007

Sudah menjadi tabiatnya orang-orang tua (bukan orangtua-orangtua .red), membanding-bandingkan keadaan masa kini dengan masa lalu. Bercerita bagaimana susahnya bertahan hidup di masa mereka. Bahwa saat ini jamannya sudah berubah tidak akan diterima sebagai alasan obyektif. "Sekarang itu jamannya sudah enak, tidak seperti dulu", patok mereka.

Benarkah seperti itu? Taruh saja Anda sepantaran saya, termasuk ke dalam generasi Y awal. Yang lahir antara tahun 1977-1994. Generasi yang di masa produktifnya terlibat langsung pada saat transisi teknologi paling cepat dalam sejarah manusia. Generasi yang (harus) bergerak cepat dalam arus informasi. Generasi videocall dan youtube. Generasi yang meletakkan kekuatan kemauan untuk menentukan apa yang akan dan tidak akan terjadi. Setujukah Anda dulu kehidupan terasa lebih sukar?

Mungkin iya dari sisi pemenuhan kebutuhan pokok. Dulu mungkin karena belum swasembada beras / belum ngetren impor beras dari negeri sahabat. Atau dari sisi pemenuhan kebutuhan bebas berpendapat. Secara si om dari Kemusuk Godean masih berkuasa. Atau juga dari sisi pemenuhan kebutuhan hiburan. Dulu belum ada tv, makanya orang-orang dulu anaknya banyak, lha wong hiburan pas malam hari cuma 'itu'.

Nah, kalau dari sisi pemenuhan kebutuhan ketenangan emosional?

Gen Y sudah melihat hampir semua hal, mulai tumbangnya rasa aman global karena terorisme terbukti nyata lebih mengerikan daripada komunisme, meningkatnya perlawanan terhadap sosok-sosok mainstream, runtuhnya kesombongan ratusan ribu manusia karena alam yang mereka diami bergejolak, sampai pada kemudahan mencari arti sebuah kata hanya dengan mengetikkannya. Kesemuanya itu memberikan pengaruh yang luar biasa bagi perkembangan setiap aspek kehidupan Gen Y. Meskipun masih berkembang, mereka telah memperoleh lebih dari cukup gambaran, yang sangat kompleks, mengenai kondisi dunia. Di usia yang dua kali lebih muda dari orangtua mereka dulu mendapatkan gambaran tersebut.

Pengetahuan realis yang dimiliki oleh Gen Y sangat bertolak belakang dengan mimpi-mimpi indah yang ditulis di biografi orang-orang sukses dunia. Yang berisi cerita penaklukkan jutaan pasar dengan modal awal 50 sen. Gen Y memiliki pemahaman yang telah mendasar bahwa 'American Dream' hanya dan hanya terjadi di generasi sebelum mereka. Gen Y sangat mengerti bahwa saingan profesional mereka bukan hanya tetangga mereka saja, tapi juga seluruh dunia. Mereka telah digembleng oleh ketatnya kompetisi, bahkan sebelum terjun ke arena yang sebenarnya.

Seiring kita bergerak lebih jauh ke dalam era pencitraan seperti saat ini, perlunya pembelajaran akan salah satu bahaya dari pengetahuan yang terlalu luas. Keanekaragaman informasi telah melakukan penyederhanaan cara pandang terhadap berbagai hal. Pertimbangan dilakukan dengan dosis yang berlebihan, rasa skeptis, sinis dan pesimis muncul bahkan ketika menghadapi peluang emas di depan mata. Hanya karena pernah terjadi sebelumnya pada orang lain dengan hasil akhir yang kurang baik. Atau malah karena output yang sangat sukses sehingga membuat kita keder dulu. Takut tidak dapat meraih titik yang sama.

(Orang tua pernah muda, tapi kita orang muda belum pernah tua. Perubahan dan perkembangan terus terjadi setiap detik. Jadi jangan biarkan Anda berkubang hanya di hari ini. Sikap spontan terkadang memang perlu dilakukan. Lakukan dan nikmati saja. Segar kok rasanya.)

leave a comment