Memelintir waktu
January 17, 2007
Seandainya saja nih, ada seorang ilmuwan yang berhasil menemukan mesin waktu. Dan Anda adalah orang pertama yang berkesempatan mencoba. Hal apakah yang akan Anda perbaiki? Kalau saya, maka inilah yang akan saya lakukan, top five :
5. Tidak berlama-lama saat kuliah
Saya kuliah tepat 5 tahun. Normal sebenarnya untuk ukuran anak teknik. Tapi ternyata, ilmu yang didapat waktu kuliah hampir tidak terpakai sama sekali (secara profesi saya juga melenceng sih dari background pendidikan:)). Dulu saya beranggapan, mencari ilmu sebanyak-banyaknya sewaktu mahasiswa, sehingga nanti waktu bekerja sudah punya bekal cukup. Salah BESAR! Pelajaran hidup profesional tidak ada satupun yang didapat dari bangku kuliah. Politik antar rekan kerja, unggah-ungguh menghadapi bos, dsb, semuanya dipelajari sambil jalan. Kalau misalnya dulu saya kuliah 4 tahun saja, maka pengalaman kerja saya akan dimulai lebih cepat kan?
4.Tidak ingin seperti Ade Rai
Tahun ketiga kuliah saya berkeinginan memiliki badan seperti binaragawan. Alhasil saya mulai berolahraga fitness, angkat berat. Setelah kurang lebih setengah tahun, saya mulai bosan. Saya berhenti melakukan olahraga itu. Dan apa hasilnya sekarang? Timbangan saya menunjuk ke angka 20 kg lebih berat! Bukannya otot bicep dan tricep yang bertambah besar, tapi lemak di paha, perut dan pipi yang semakin subur. Six pack tinggal kenangan ...
3.Tetap ingin dikawat
Kami punya dokter gigi keluarga, namanya drg. Taswin. Sekarang sudah almarhum. Dulu, waktu SD, saya berkunjung ke tempat prakteknya, ingin dikawat. Karena gigi depan saya mirip metromini dan kopaja, saling salip-menyalip. Namun beliau malah berkata, "Cah lanang kok dikawat, ra ilok". Nah, sayapun mengurungkan niat untuk merapikan gigi. Waktu itu memakai kawat gigi memang belum sebanyak dan se-ngetrend sekarang. Pemakainya bisa dibilang nerd atau semacamnya.
2.Belajar komputer lebih cepat
Saya mengenal komputer dan internet sejak SMA, tahun 1997. Waktu itu bahkan saya sudah punya email, biaggong@usa.net hehehe. Gak tau masih idup apa kagak. Pokoknya lumayan gaul untuk ukuran anak daerah deh. Bisa online tiap hari lagi di rumah. Tapi ya itu, sifat menunda-nunda dan tidak peduli tampaknya melekat di pribadi saya. Bahkan waktu itu saya sudah meminta si mas tukang instaler untuk memasukkan program freehand ke hardisk. Tapi nggak disentuh-sentuh. Bodoh memang:(. Sampai akhirnya waktu menakdirkan saya untuk berkenalan dengan dunia advertising dan desain di awal tahun 2004. Dunia yang berkaitan erat dengan komputer dan tetek bengeknya. Dunia yang memaksa saya untuk bergaul dengan CorelDraw dan sekarang Illustrator. (eh eh belum makai Freehand juga ...)
(1. .... Ssst, yang ini rahasia ... hehehe.)
5. Tidak berlama-lama saat kuliah
Saya kuliah tepat 5 tahun. Normal sebenarnya untuk ukuran anak teknik. Tapi ternyata, ilmu yang didapat waktu kuliah hampir tidak terpakai sama sekali (secara profesi saya juga melenceng sih dari background pendidikan:)). Dulu saya beranggapan, mencari ilmu sebanyak-banyaknya sewaktu mahasiswa, sehingga nanti waktu bekerja sudah punya bekal cukup. Salah BESAR! Pelajaran hidup profesional tidak ada satupun yang didapat dari bangku kuliah. Politik antar rekan kerja, unggah-ungguh menghadapi bos, dsb, semuanya dipelajari sambil jalan. Kalau misalnya dulu saya kuliah 4 tahun saja, maka pengalaman kerja saya akan dimulai lebih cepat kan?
4.Tidak ingin seperti Ade Rai
Tahun ketiga kuliah saya berkeinginan memiliki badan seperti binaragawan. Alhasil saya mulai berolahraga fitness, angkat berat. Setelah kurang lebih setengah tahun, saya mulai bosan. Saya berhenti melakukan olahraga itu. Dan apa hasilnya sekarang? Timbangan saya menunjuk ke angka 20 kg lebih berat! Bukannya otot bicep dan tricep yang bertambah besar, tapi lemak di paha, perut dan pipi yang semakin subur. Six pack tinggal kenangan ...
3.Tetap ingin dikawat
Kami punya dokter gigi keluarga, namanya drg. Taswin. Sekarang sudah almarhum. Dulu, waktu SD, saya berkunjung ke tempat prakteknya, ingin dikawat. Karena gigi depan saya mirip metromini dan kopaja, saling salip-menyalip. Namun beliau malah berkata, "Cah lanang kok dikawat, ra ilok". Nah, sayapun mengurungkan niat untuk merapikan gigi. Waktu itu memakai kawat gigi memang belum sebanyak dan se-ngetrend sekarang. Pemakainya bisa dibilang nerd atau semacamnya.
2.Belajar komputer lebih cepat
Saya mengenal komputer dan internet sejak SMA, tahun 1997. Waktu itu bahkan saya sudah punya email, biaggong@usa.net hehehe. Gak tau masih idup apa kagak. Pokoknya lumayan gaul untuk ukuran anak daerah deh. Bisa online tiap hari lagi di rumah. Tapi ya itu, sifat menunda-nunda dan tidak peduli tampaknya melekat di pribadi saya. Bahkan waktu itu saya sudah meminta si mas tukang instaler untuk memasukkan program freehand ke hardisk. Tapi nggak disentuh-sentuh. Bodoh memang:(. Sampai akhirnya waktu menakdirkan saya untuk berkenalan dengan dunia advertising dan desain di awal tahun 2004. Dunia yang berkaitan erat dengan komputer dan tetek bengeknya. Dunia yang memaksa saya untuk bergaul dengan CorelDraw dan sekarang Illustrator. (eh eh belum makai Freehand juga ...)
(1. .... Ssst, yang ini rahasia ... hehehe.)